RSS

Puisiku

Masa demi masa berlalu dan aku tahu itu

Waktu berputar tanpa dapat ku jeda, aku cukup sadar itu

Kisah-kisah terangkai dari cerita demi cerita, yah ! Itu hidup

Hidup yang penuh dengan segala kisah tanpa arah

Hidup yang berjalan meski tanpa sang penopang yang biasa di sebut kasih

Kadang terpikir, apa aku adalah pohon yang kokoh?

tak butuh penopang tuk tegak, tak butuh sandaran karena takut badai

Namun bukan karena aku sombong, bukan karena aku takut akan luka

Aku hanya menanti yang tepat tanpa perlu mengemis untuk kasih

Aku hanya telah lama menanti yang tulus,

yang  kan menjadikanku sebagai malaikat terpilih peneduh jiwa

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Puisiku



Malam hanya berusaha menampakkan gelapnya
Sunyi semakin menyeruput menusuk waktu
Tampak jelas, mataku bahkan tak dapat terpejam
dari kenangan-kenangan itu
Tampak jelas, telingaku mendengar  
lantunan nada-nada canda yang dulu ada
Tampak jelas, tampak nyata,  
bahwa kenangan itu memang pernah ada dulu
Bukan aku pecundang malang yang tak terima apa yang nyata,
Bukan aku ingin membutakan,
menulikan indraku dari garis yang memang sudah tergaris
Aku hanya berusaha mencari celah,
aku hanya berjuang menghapus jejak dimana seharusnya tak pantas tuk ku hindari,
Dimana pantasnya untuk ku terima kisah nyata yang akulah pemeran utama tanpa tahu skenario cerita Bahwa malam pekat dan panjang penuh kalut pikiranku yang akan menyelimuti tanpa henti bila aku tetap bertahan untuk kisah yang telah mengantarku keluar tanpa ragu

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Untuk Seseorang

Aku menitipkan cerita, pada jarak di antara aku dan dia
Cerita yang tidak selalu dapat dijalani bersama, tetapi dia tahu, semua ini tentangnya

Aku menitipkan rindu, pada keterpisahan yang terkadang terasa pilu
Rindu yang mengalir deras dan bermuara kepadanya.
Kini, hanya pada waktu aku bisa menitipkan cinta


-Ngutip

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

It's rain when you're gone



It rains when you’re here and It rains when you’re gone

Hujan itu kembali lagi bersama tetesan yang memaksa mata ku menjatuhkan mutiaranya. Aku kembali lagi mengenangnya. Entah bagaimana?  lagu ini pun tepat terputar di playlistku
 “ Forever and Always by Taylor Swift”
And I stare at the phone, he still hasn’t called
And then you feel so low you cant feel nothing at all
And you flashback to when he said forever and always
Oh, and it rains in your bedroom
Everything is wrong
It rains when you’re here and it rains when you’re gone
Cause I was there when you said forever and always

***
Liriknya benar-benar  membuatku semakin kesal dan angin hujan ini pun membuat mataku semakin perih, rasanya bahkan sampai ke hatiku. Bukan lagu kenangan tapi lagu ungkapan hatiku saat ini  tepatnya. Hujan beberapa tahun yang lalu pernah mengukir hariku dengannya. Jariku  pun semakin gemulai menuliskan isi hatiku dalam diari tercinta. Huaaa sepertinya ada yang salah dengan diriku mengapa harus mengenangnya?
“Bilaaaa !!!” teriakkan dari luar kamar menghentikan goresanku. Suara yang akrab dan setiap hari seperti itu.
“Iyaa  Ma” Aku pun keluar dan memenuhi panggilan dari ratu tersayangku.
“Kamu kok belum makan?  katanya tadi lapar?”
“owh iya ya ma, ni deh mau makan”
“Kenapa matanya bil, kok merah?”
“tadi di kucek ma, habis hujannya bawa angin kenceng banget sih”
“Ya ampun Nabila, habis makan jangan lupa di kasi tetes mata ya. Mama mau ke kamar dulu”.
Maaf  Ma bohong bisikku dalam hati. Tapi bener juga sih hujan membawa angin masa lalu yang bener-bener bikin mataku yang sipit ini tambah sipit karena nangis.
Akupun makan dan melakukan semua perintah ratuku tetap aja pikiranku masih terbawa ke hujan beberapa tahun yang lalu. Tentang hujan pertama kalinya dia dan aku berdua. Ya hanya berdua.
***
“Wake up, wake up, Wake up..!!!!!”
Alarm dari kedua Hp ku memanggil. Haa suasana setelah hujan kemarin bener-bener bikin badanku jadi malas buat bangun. Tapi adzan memang yang paling manjur deh, aku langsung bangun. Rutinitas seperti biasa setelah hari mingguku. KULIAH. Yah aku Nabila Latifa Mahasiswi Pendidikan Bahasa Inggris regular A di salah satu Universitas negeri di Kal-Bar. Setiap pagi pukul 07.30 WIB adalah waktu ngampusku. Mama udah siap aja tuh dengan nasi goreng favoritku di atas meja makan. Emb kembali lagi terkenang. Sebenarnya ini makanan favorit dia, tapi entah sejak kapan juga jadi makanan favoritku. Aah  ku gelengkan kepala secepat yang aku bisa.
“aduh pusing” ucapku keras.
“Bila makan yang bener , kenapa lagi kepala di geleng-geleng? Kamu masuk jam berapa hari ini?”
“biasa Ma jam setengah 8”
“cepetan tu makan nya udah jam 7”
“Haa yang bener Ma?” dengan terburu-buru aku habiskan sarapanku. Yah aku orang yang paling tepat waktu kalau urusan berangkat kemana-mana apalagi ke kampus. Aku pun langsung berangkat seusai sarapan dan tidak lupa pamit dengan Mama ku tersayang.

***
Alhamdulillah jarak rumah ke kampus nggak jauh-jauh amat dengan berjalan kaki tepat 15 menit aku tiba di kampusku tercinta. Senyum mengembang di pipi chubbyku karena hujan kemarin membawa matahari hangat pagi ini.

***
“Din kamu udah buat ppt tugas pak Samir belum?”  tanyaku pada teman sekelasku.
“Udah bil, tapi animasinya belum dan rencananya aku mau minta lanjutin sama kamu nih buatnya hehe”
Dengan wajah nyengir flashdis pun keluar dari sakunya. Yah begini nih kalau udah jadi anak kuliahan nggak jauh-jauh dari makalah, power point, makalah, power point tapi aku nikamatin kesibukan-kesibukan ku yang membuatku sibuk sendiri dan  menyimpannya jauh di dalam laci memoriku.  Kembali lagi pikiranku terjamah olehnya.
***
Tiba dirumah selesai sholat ashar aku langsung ngerjain tugas-tugasku sampai lupa kalau aku belum mandi. Seusai mandi adzan magrib pun tiba dan waktunya sholat. Ku rebahkan tanganku seusai sholat, “ Ya Allah ampunilah dosa-dosa orangtua hamba, dosa hamba, lindungilah keluarga kami ya Allah, semoga kami dapat selalu berada di jalan yang Engkau ridhoi, di jalan yang lurus. Aaamiiin.” Itulah doaku setiap kali sholat tapi untuk magrib ini, aku yang otak udang ini hampir  tak lupa menyebutkan namanya di doaku.
“Ya Allah sedang apa dia? Adakah dia memikirkan Bila, adakah satu menit saja kenangan juga terlintas di memorinya?  Semoga dia selalu berada di jalan-Mu ya Allah. Aamiin. “
Tak terasa usai sholat magrib isya segera menyusul. Waktu berputar begitu cepat tugas-tugasku pun sedikit demi sedikit mulai terselesaikan. Waktu mulai menunjukkan pukul 22.22 WIB
“wah kalau gini artinya dia lagi kangen” haha itu mindset yang ku buat sendiri untuk menghibur hatiku tentangnya. Udah hampir tengah malam tapi sebelum tidur aku  melakukan ritualku dulu yaitu menulis di Diariku.
Dear diari
“Ri hari ini di kampus biasa-biasa aja, nggak kayak kemarin kami Cuma nonton presentasi kelompok lain. Tapi badanku rasanya tetap aja capek. Oyaa ri karena hujan terus belakangan ini jadi buat aku teringat dia, ya dia yang kemarin hampir terkubur bersama semua kesibukanku kini hadir kembali bersama hujanku. Emb  udah dulu ya ri aku mulai mengantuk. Night Ri.

***
“ma pulangnya agak telat ya Bila kejebak hujan di sekolah ni”
“Iya tapi kalau uda agak teduh pulang ya, ntar ada apa-apa lagi.”
“iya ma kayaknya hujannya juga bentar lagi teduh”. Sembari menutup telepon aku menoleh ke belakang.
“Hai bil” sapa seseorang dari belakangku. Ha apa aku nggak salah dengar ? itu dia, ya dia Rangga Putra Permana yang ku kagumi em lebih tepatnya yang kusukai sejak kami duduk di kelas 1 SMA sekarang ada di belakangku dan menyapaku lebih dulu. Biasa hanya dapat saling melihat dari sudut bangku, hanya dapat saling bicara kalau aku sebagai bendahara menagih Kas Kelas padanya. Dan hanya dapat sesekali saling mengirim pesan jika ada tugas kelompok. Ada apa ini? Dia menyapa dan sekarang berdiri tepat di sampingku. Kami memang sempat dekat tapi semenjak kejadian waktu itu ini pertama kalinya  lagi dia menghampiriku.
“hei bil, di panggil kok malah muka sok imut gitu sih jawabnya”
Aku berusaha tenang. Ya ampun jantungku berdegup kencang seperti pencuri yang sedang berlari di kejar masa.
“Ya Put, sori aku kaget tau”
“kaget apa gerogi? hehe”
“yee gerogi apa, kaget donk, orang kamu tiba-tiba datang dari belakang gitu”
“Emb dasar ! Tumben Put lagi kemarin kemana tu panggilan?”
“ha ?”
“Ha?”
“idih berarti kamu seneng dong kalau aku panggil Puput? Itu kan kayak panngilan cewek :p ”
“haha bukan seneng. Terbiasa aja. Ada yang hilang Bil.”
“ha apa yang hilang? Kunci motor kamu ?”
Maaf, aku tahu maksud mu tapi keadaan kemarin yang memaksa ku pergi ucapku dalam hati. Jujur aku rindu kamu Put ntah pantas atau tidak tapi  sekarang rasanya ingin kabur dari hadapanmu.
“polos beneran apa sok polos  neng? Aku serius bil. Kamu jauhin aku, dah jarang sms aku apalagi nyemangatin aku kalau lagi tanding. Aneh  liat kamu jauhin aku.”
“haa jadi kamu nggak risih kalau aku selalu gangguin kamu. Aku malu Put semua aku yang mulai ”
“Oh jadi kamu bisa malu juga ya?”.
“Puput. Ah udah laa aku pulang dulu udah teduh ni”.
“tunggu bil, aku yang antar”
“serius?”
“7 rius deh hehe”
“Ya udah emb”
Ini pertama kalinya aku di bonceng sama dia.. Sepanjang per jalanan yang harusnya dengan motor bisa 10 menit terasa 1 jam  hujan jadi saksinya. “rumah kamu dimana bil? Aku nggak tau alamat rumah kamu nih”
“Ntar juga tau”
Akhirnya tiba di depan rumah. Aku pikir cukup dengan mengucapkan “Dah Put makasih ya” tapi ada hal yang benar-benar nggak mungkin terjadi tapi terjadi. Rangga Putra Permana menarik tanganku.
“Bila, aku sayang sama kamu”. Dengan wajah bingung aku diam,  dia pergi dan biuss tanpa menoleh lagi. Aku butuh penjelasan dong untuk ucapannya, tapi tak satu pesan pun darinya. Huh dasar masih saja seenaknya. Aku pun langsung angkat bicara duluan. Satu pesan terkirim. “Maksud kamu apa sih Put? Nggak jelas ! “ dan sampai satu jam ku tunggu nggak ada jawaban. Pesan kedua dengan isi yang sama pun terkirim lagi. Selama 3 jam tak ada satu balasanpun darinya.
Aku bingung sekaligus sedih, aku menangis, berfikir mungkin aku tampak bodoh di matanya. Tiba-tiba Hp-ku bergetar yah telpon dari Rangga. Ntah harus ku angkat atau tidak.
“Halo Assalammulaikum” jawabku lesu. Perasaanku campur aduk antara kesal atas perlakuannya, tapi tetap penasaran apa maksud dari ucapannya tadi sore.
“Waalaikumsalam Bil, maaf ya aku nggak balas sms kamu tadi aku lagi les dan Hp aku tinggal dirumah”
“owh iya. Kesal sih tapi ada yang lebih penting dan aku langsung aja ya. Apa sih maksud ucapan mu tadi sore? Jujur aku bingung ”.
“Maaf  sebelumya bil, aku juga bingung tapi tadi dan memang  hari ini rencananya aku mau nembak kamu. Jadi sekarang aku  perjelas, Kamu mau nggak kalau aku jadi pacar kamu?”
“haaa? Apaan sih, candanya nggak lucu”
“Bil, bukannya kita udah saling suka dari dulu, Bukannya kita udah deket, kamu yang aneh tiba-tiba jauh dan aku nggak mau kamu bener-bener jauh dari aku. Aku sayang kamu Bil. Kemarin, sekarang, selalu Bil” ucapnya panjang lebar  dan aku yang nggak kalah gemetar dengan suaranya pun memutuskan untuk menunda jawabanku. Jujur seneng banget dengar Pangeran hati yang selama ini cuma bisa ku anggap teman sekarang hadir dengan kuda putihnya untuk menjemputku ke istananya. Tapi gimana dengan temanku yang juga menyukainnya. Pikiranku mulai kalut.
“Put aku boleh tunda jawabannya nggak? Aku butuh waktu”.
“Iya bil, jangan buru-buru. Aku tunggu kok” ucapnya tegas dan manis. Aku yakin pilihan itu harus ada. Kemarin aku juga udah liat Gisel jalan sama Gading kok, toh berarti Gisel udah ngelupain Rangga dong, lagipula kan Cuma cinta sepihaknya Gisel. Aku berhak dipilih oleh Rangga tegasku dalam hati.
***

“Em yang udah pacaran, berduaan terus nih”
“apaan sih Sel, biasa aja kale. Orang kamu  juga tuh sama Gading”
Yaa hari ini tepat 3 bulan hubunganku dengan Rangga. Kami jalanin hubungan yang berliku-liku hingga sekarang sedikit mulus mulai membuatku  takut., aku takut bahagia ini akan membawanya pergi meninggalkanku , Tapi hari-hari indah bersamanya harus tetap ku jalani dan ku nikamati.
***
Hampir setahun kami lalui, entah terasa ada jarak. Tapi kami berhasil menutupinya.
“Bil aku udah capek, aku nggak bisa lagi kayak gini. Kamu masih berhubungan dengan dia, dan kamu  ketemuan sama dia kan kemarin. Aku minta kita temenan kayak dulu aja ya bil”
Satu pesan yang membuat gemetar  tubuhku. Rasanya sesak.
“Apa sih Put, kamu salah faham, bisa di bicarain dulu kan, kita ketemu aja ”.
“Nggak usah bil, aku udah capek kayak gini, aku juga nggak tega liat kamu  sedih dan diam-diam nangis. Aku nggak bisa jalaninnya lagi bil semua nggak bisa di paksa lagi. Kalau jodoh juga nggak kan kemana-mana kok bil”
“iyalah Put. Aku ikut aja dengan keputusanmu. Tapi jujur aku bahagia kok jalan sama kamu dan aku harap kamu nggak jadiin oranglain alas an buat kamu pergi. Karena aku sayang kamu. Maaf  kalau  selama ini nggak buat kamu nyaman”.
“Sayang tuh nggak Cuma buat pacar aja kok bil  ke teman juga bisa. Aku juga minta maaf udah sering buat kamu nangis karena sikapku. Jangan sedih ya bil”
“Aku sedih Put, rasanya sakit baca pesanmu buat aku mati rasa, tapi kamu minta aku jangan sedih. Jahat. Bahkan airmataku aja sampe nggak keluar  rasanya aneh Put. Pacar pertamaku yang aku nggak tau apa maksud dari kata-katanya yang aku juga bingung kenapa harus jadiin cowok lain yang awalnya teman kita bersama  sebagai alasan. Aku nggak sebodoh itu put dan aku bukan tipe cewek yang ada dipikiranmu”. Andai pesan ini dapat aku kirim, tapi hatiku melarang. Aku diam dengan semua spekulasi yang dibuatnya karena aku tahu cemburunya yang membuatnya lelah untuk bertahan. Semua itu ku simpulkan sendiri, seperti dia yang menyimpulkan semua semaunya.
***

Mataku mulai berair lagi. Ini pasti karena angin yang di bawa hujan malam ini hiburku dalam hati. Hujan kembali lagi mengingatkan ku padanya. Cinta pertama sekaligus pacar pertamaku pengukir hari tapi si pematah hati.
Ntah apa yang kupikirkan tapi hujan selalu membawa kenangan yang harusnya jauh tersimpan tapi  kembali, lagi dan lagi.
Setiap hujan kenangan itu hadir bersama senyumnya, candanya dan semua hari indah ku bersamanya. Aku tak pernah membencinya dan aku harap begitu juga dia terhadapku. Playlistku pun kali ini benar-benar mendukung suasana hatiku.
“A thousand years by Christina Perri”  
I have died everyday waiting for you
Darling don’t be afraid I have loved you
For a thousand years
I love you for a thousand more
“Love you to day love you everyday” ucapan yang berarti buatku dari seorang Rangga Putra Permana si  batu. Aku masih menunggunya. Aku menunggu tanpa ia pinta, tanpa ada pernyataan apapun,  hanya menunggu sampai aku sadar bahwa dia tak pantas lagi untuk aku tunggu sampai aku tahu bahwa ada gadis lain diharinya. Meski kadang cemburu mengusik sepi, rindu menusuk kalbuku, aku masih menunggu sampai dia benar-benar bahagia bersama dunia barunya yang tak pernah lagi menghadirkanku. Hujan membawanya di sisiku kemarin, dan kini hujan menghadirkannya kembali tanpa izinku dengan membawa hujan indah dipipiku. Terimakasih hujanku.



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Mesjid Unik di Dunia

Saat Islam menyebar ke seluruh penjuru muka bumi, agama tauhid ini begitu cepat diterima oleh banyak orang. Selain tanpa paksaan, tampaknya Islam begitu luruh dengan budaya setempat, sehingga orang mau menerimanya dengan tangan terbuka.

Masjid, sebagai pusat ibadah agama Islam tidak kaku dan harus bergaya seperti wilayah asalnya. Melainkan terjadi asimilasi dengan gaya arsitektur setempat sehingga selain menjadi unik, juga menggambarkan bahwa Tuhan hadir di mana saja. Di dunia ini ada banyak masjid unik yang mungkin belum kita ketahui, seperti misalnya di bawah ini :



Masjid Sangkore, Timbuktu


Masjid Europa Point, Gibraltar


Masjid Larabanga, Mali


Masjid Missiri Frejus, Mali


Masjid Merah, Srilanka


Masjid Faisal, Pakistan


Masjid, Argentina


Masjid Al-Fateh, Bahrain


Masjid Badshahi, Pakistan


Masjid Omayyed, Syria
 

Masjid Bawah Tanah , Yogyakarta, Indonesia

Masjid Agung Djenné, Afrika Barat

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Menurut buku Ibnu Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah (semoga Allah merahmatinya) ada 3 motif (sebab) yang menyebabkan seseorang jatuh cinta.

1. Sifat orang yang dicintai dan pesona keindahannya
Jika orang yang dicintai memiliki daya pesona keindahannya, pesona itu benar-benar bisa ditangkap oleh orang yang mencintainya. Boleh jadi pesona keindahan itu sendiri hanya biasa-biasa saja di mata orang lain, tetapi di mata orang yang mencintai, pesonanya tampak sempurna sehingga orang yang mencintai tidak melihat seorang pun yang lebih menawan dari orang yang dicintai, sebagaimana perkataan seorang penyair :

Aku tak tahu apakah pesonanya yang memikat
Atau mungkin akalku yang tidak lagi ditempat

2. Perasaan terhadap orang yang mencintai terhadap orang yang dicintai

3.Keselarasan dan kesesuaian antara yang mencintai dan dicintai
Faktor ketiga inilah yang mempertautkan jiwa diantara keduanya dan yang merupakan pemicu timbulnya cinta yang paling kuat. Hal ini karena setiap orang akan condong kepada siapa yang sesuai dengannya.

"Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki- laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula)".(An-Nuur : 26)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS